Thursday, April 11, 2013

LEMBAR KERJA PROYEK



PEMURNIAN GARAM DAPUR
Kelas                :
Kelompok          :
Nama Anggota    :















A.   Tujuan Proyek
1.      Siswa dapat memurnikan garam dapur dengan menggunakan konsep pengaruh ion senama dengan kelarutan.


B.   Landasan Teori
Pengaruh Ion Senama dalam Kelarutan
Pengaruh penambahan ion senama mengakibatkan kelarutan zat akan berkurang. Makin besar jumlah ion sejenis, makin kecil kelarutan senyawa tersebut. Akan tetapi, ion senama tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, asalkan suhu tidak berubah.
CaC2O4 lebih kecil kelarutannya dalam CaCl2, sebab di dalam larutan ada ion Ca2+ yang berasal dari CaCl2. Reaksi yang terjadi pada larutan CaCl2 adalah:


Berdasarkan azas Le Chatelier, jika konsentrasi zat pada kesetimbangan diubah maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan. Dalam hal ini adanya ion Ca2+ dari CaCl2 akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah CaC2O4(s), maka kelarutan CaC2O4 berkurang.
Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut. Garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl). Garam dapur yang dibuat petani biasanya masih berwarna coklat dan terkadang berasa agak pahit. Garam seperti ini dinamakan garam ksosok. Garam krosok perlu dimurnikan lagi agar dapat digunakan sebagai bumbu dapur. Metode pemurnian garam krosok menggunakan konsep Ksp, seperti menghilangkan garam MgCl2 yang menyebabkan rasa pahit.
Tabel 1. Daftar Ksp
Garam
Ksp
Ca(OH)2
4.7 X 10-6
Mg(OH)2
5.6X 10-12
NaCl
36 (sangat mudah larut)
MgCl2
Mudah larut

Pengotor (Impurities)
Pengotor  yang ada pada kristal terdiri dari dua katagori, yaitu pengotor yang ada pada permukaan kristal dan pengotor yang ada di dalam kristal. Pengotor yang ada pada permukaan kristal berasal dari larutan induk yang terbawa pada permukaan kristal pada saat proses pemisahan padatan dari larutan induknya (retention liquid). Pengotor pada permukaan kristal ini dapat dipisahkan hanya dengan pencucian. Cairan yang digunakan untuk mencuci harus mempunyai sifat dapat melarutkan pengotor tetapi tidak melarutkan padatan kristal. Salah satu cairan yang memenuhi sifat diatas adalah larutan jenuh dari bahan kristal yang akan dicuci,namun dapat juga dipakai pelarut pada umumnya yang memenuhi kriteria tersebut. Adapun pengotor yang berada di dalam kristal tidak dapat dihilangkan dengan cara pencucian. Salah satu cara untuk menghilangkan pengotor yang ada di dalam kristal adalah dengan jalan rekristalisasi, yaitu dengan melarutkan kristal tersebut kemudian mengkristalkannya kembali. Salah satu kelebihan proses kristalisasi dibandingkan dengan proses pemisahan yang lain adalah bahwa pengotor hanya bisa terbawa dalam kristal jika terorientasi secara bagus dalam kisi kristal.


C.   Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Tabung reaksi
b.      Gelas ukur
c.       Pipet tetes
d.      Gelas kimia 50 mL
e.       Kertas saring
f.       Penangas air
g.      Pipet
2.      Bahan
a.       Garam krosok
b.      Aquades
c.       Larutan jenuh Kalsium Hidroksida dan
d.      Larutan Natrium Klorida pekat(jenuh)

D.   Langkah Kerja

1.      Mencuci garam krosok dengan larutan jenuh NaCl.
2.     Menyaring larutan sehingga endapan garam krosok didapat.
3.     Menambahkan larutan Kalsium Hidroksida encer sampai endapan berhenti terbentuk.
4.     Menyaring endapan sehingga larutan bening garam didapat.
5.     Memanaskan larutan sampai kristal garam dapur terbentuk.

Langkah kerja secara spesifik tidak diberikan untuk dapat memacu keterampilan berpikir siswa. Siswa menulis reaksi yang dimungkinkan terjadi pergeseran kesetimbangan reaksi ke arah terbentuknya garam. Perhatikan contoh yang didemonstrasikan oleh guru. Gunakan dokumentasi dalam bentuk tabel, foto, reaksi kimia, langkah kerja(dalam bentuk diagram alir). Sebelum memulai kegiatan, terlebih dahulu membuat tabel pengamatan untuk reaksi yang terjadi. Sebelum memulai proyek anda, konsultasikan langkah kerja anda kepada guru anda.
E.   Analisis Data
(Berisi penjelasan dari data proyek yang diperoleh)
No
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
Reaksi Kimia (Jika Ada)
1



2



3



4




F.   Pembahasan
(Berisi pembahasan proyek yang telah dilakukan, perbedaan reaksi 1, 2 dan 3 beserta dasar dari hasil yang didapatkan)
Garam dicuci dengan menggunakan larutan jenuh NaCl, pencucian ini bertujuan melarutkan pengotor yang berupa debu atau pasir yang menempel pada kristal garam krosok. Larutan yang digunakan untuk mencuci haruslah jenuh karena garam krosok tidak akan larut dalam larutan yang lewat jenuh. Konsep Ksp digunakan untuk mengetahui ion senama yang digunakan dalam larutan pencuci. Setelah garam krosok disaring, garam yang putih didapat karena debu atau pasir telah dibuang selama proses pencucian. Penambahan larutan Natrium Bikarbonat bertujuan untuk mengendapkan garam MgCl2 , garam magnesium ini adalah garam yang menyebabkan rasa  pahit dalam garam krosok, oleh karenanya harus dibuang dengan pengendapan dan penyaringan. Pemanasan tahap akhir bertujuan untuk mendapatkan kristal garam dapurn yang bebas dari pengotor.

G.   Kesimpulan
(Berisi kesimpulan dari proyek yang telah Anda lakukan)

No comments:

Post a Comment