PEMURNIAN GARAM DAPUR
Kelas :
|
Kelompok :
|
Nama Anggota :
|
A. Tujuan Proyek
1.
Siswa dapat memurnikan garam dapur dengan menggunakan konsep pengaruh ion senama dengan
kelarutan.
B.
Landasan Teori
Pengaruh Ion Senama dalam Kelarutan
Pengaruh penambahan ion senama
mengakibatkan kelarutan zat akan berkurang. Makin besar jumlah ion sejenis,
makin kecil kelarutan senyawa tersebut. Akan tetapi, ion senama tidak
mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, asalkan suhu tidak berubah.
CaC2O4
lebih kecil kelarutannya dalam CaCl2, sebab di dalam larutan ada ion
Ca2+ yang berasal dari CaCl2. Reaksi yang terjadi pada
larutan CaCl2 adalah:
Berdasarkan azas Le Chatelier, jika
konsentrasi zat pada kesetimbangan diubah maka akan terjadi pergeseran
kesetimbangan. Dalam hal ini adanya ion Ca2+ dari CaCl2
akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah CaC2O4(s),
maka kelarutan CaC2O4 berkurang.
Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya
kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut. Garam dapur yang tersedia
secara umum adalah Natrium klorida (NaCl). Garam dapur yang dibuat petani
biasanya masih berwarna coklat dan terkadang berasa agak pahit. Garam seperti
ini dinamakan garam ksosok. Garam krosok perlu dimurnikan lagi agar dapat
digunakan sebagai bumbu dapur. Metode pemurnian garam krosok menggunakan konsep
Ksp, seperti menghilangkan garam MgCl2 yang menyebabkan rasa pahit.
Tabel 1. Daftar Ksp
Garam
|
Ksp
|
Ca(OH)2
|
4.7 X 10-6
|
Mg(OH)2
|
5.6X 10-12
|
NaCl
|
36 (sangat mudah larut)
|
MgCl2
|
Mudah larut
|
Pengotor (Impurities)
Pengotor yang ada pada kristal
terdiri dari dua katagori, yaitu pengotor yang ada pada permukaan kristal dan
pengotor yang ada di dalam kristal. Pengotor yang ada pada permukaan kristal
berasal dari larutan induk yang terbawa pada permukaan kristal pada saat proses
pemisahan padatan dari larutan induknya (retention liquid). Pengotor pada
permukaan kristal ini dapat dipisahkan hanya dengan pencucian. Cairan yang
digunakan untuk mencuci harus mempunyai sifat dapat melarutkan pengotor tetapi
tidak melarutkan padatan kristal. Salah satu cairan yang memenuhi sifat diatas
adalah larutan jenuh dari bahan kristal yang akan dicuci,namun dapat juga
dipakai pelarut pada umumnya yang memenuhi kriteria tersebut. Adapun pengotor
yang berada di dalam kristal tidak dapat dihilangkan dengan cara pencucian.
Salah satu cara untuk menghilangkan pengotor yang ada di dalam kristal adalah
dengan jalan rekristalisasi, yaitu dengan melarutkan kristal tersebut kemudian
mengkristalkannya kembali. Salah satu kelebihan proses kristalisasi
dibandingkan dengan proses pemisahan yang lain adalah bahwa pengotor hanya bisa
terbawa dalam kristal jika terorientasi secara bagus dalam kisi kristal.
C.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Tabung reaksi
b.
Gelas ukur
c.
Pipet tetes
d.
Gelas kimia 50 mL
e.
Kertas saring
f.
Penangas air
g.
Pipet
2.
Bahan
a.
Garam krosok
b.
Aquades
c.
Larutan jenuh Kalsium Hidroksida dan
d.
Larutan Natrium Klorida pekat(jenuh)
D.
Langkah Kerja
1.
Mencuci garam krosok dengan larutan
jenuh NaCl.
2. Menyaring larutan sehingga endapan garam krosok didapat.
3. Menambahkan larutan Kalsium Hidroksida encer sampai endapan berhenti terbentuk.
4. Menyaring endapan sehingga larutan bening garam didapat.
5. Memanaskan larutan sampai kristal garam dapur terbentuk.
Langkah kerja secara spesifik tidak diberikan untuk
dapat memacu keterampilan berpikir siswa. Siswa menulis reaksi yang
dimungkinkan terjadi pergeseran kesetimbangan reaksi ke arah terbentuknya garam.
Perhatikan contoh yang didemonstrasikan oleh guru. Gunakan dokumentasi dalam
bentuk tabel, foto, reaksi kimia, langkah kerja(dalam bentuk diagram alir).
Sebelum memulai kegiatan, terlebih dahulu membuat tabel pengamatan untuk reaksi
yang terjadi. Sebelum memulai proyek anda, konsultasikan langkah kerja anda
kepada guru anda.
E.
Analisis
Data
(Berisi penjelasan dari
data proyek yang diperoleh)
No
|
Langkah Kerja
|
Hasil Pengamatan
|
Reaksi Kimia (Jika Ada)
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
|||
4
|
F.
Pembahasan
(Berisi pembahasan proyek yang telah dilakukan,
perbedaan reaksi 1, 2 dan 3 beserta dasar dari hasil yang didapatkan)
Garam dicuci dengan menggunakan larutan jenuh NaCl, pencucian ini bertujuan
melarutkan pengotor yang berupa debu atau pasir yang menempel pada kristal
garam krosok. Larutan yang digunakan untuk mencuci haruslah jenuh karena garam
krosok tidak akan larut dalam larutan yang lewat jenuh. Konsep Ksp digunakan
untuk mengetahui ion senama yang digunakan dalam larutan pencuci. Setelah garam
krosok disaring, garam yang putih didapat karena debu atau pasir telah dibuang
selama proses pencucian. Penambahan larutan Natrium Bikarbonat bertujuan untuk
mengendapkan garam MgCl2 , garam magnesium ini adalah garam yang menyebabkan
rasa pahit dalam garam krosok, oleh
karenanya harus dibuang dengan pengendapan dan penyaringan. Pemanasan tahap
akhir bertujuan untuk mendapatkan kristal garam dapurn yang bebas dari
pengotor.
G.
Kesimpulan
(Berisi kesimpulan dari proyek yang telah Anda lakukan)
No comments:
Post a Comment