Dalam memulai sebuah bisnis, setidaknya kita harus
memahami makna dari bisnis itu sendiri. Teman saya berkata, bisnis adalah
kegiatan berwirausaha dimana kita membangun sebuah sistem sehingga dengan sistem
itu transaksi dapat berjalan meski tanpa kita tangani secara langsung. Hal
inilah yang membedakan bisnis dengan bekerja. Dalam berbisnis, diperlukan
banyak kecakapan hidup. Dalam hal ini setidaknya saya membedakan komponen
bisnis menjadi 2.
Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat dibeli atau
dinikmati para konsumen. Produk dapat berupa barang dan jasa atau apa saja yang
merupakan kebutuhan hidup manusia. Banyak jenis produk berupa barang, misalnya
makanan, pakaian, hiburan dan sebagainya tergantung segala sesuatu yang
dibutuhkan manusia saat itu. Produk dari waktu ke waktu akan terus berubah,
tergantung kondisi dari kebutuhan manusia saat itu.
Dalam menjalankan bisnis produk, terutama harus
memiliki modal yang besar. Terutama pada modal sumber daya manusianya. Perlu
waktu yang relative lama untuk menjalankan bisnis jenis ini. Bayangkan saja,
jika ingin membuat pabrik roti harus memiliki lahan, alat panggang, bahan,
resep, dan sumber daya manusia yang memadai. Tentunya akan memakan banyak
biaya.
Produk yang berjenis jasa, harus memiliki pengalaman
yang banyak tentang jasa yang dutawarkan. Perlu belajar bertahun-tahun untuk
menjadi ahli atau bahkan sekolah formal yang cukup lama.
Dari kebanyakan sekolah di Indonesia, bisnis jenis
produk paling banyak diajarkan. Seperti di sekolah menengah kejuruan atau
sekolah teknik menengah. Para siswa diajarkan bagaimana dapat membuat produk
barang atau jasa.
Padahal, bisnis jenis ini yang paling membutuhkan
banyak tenaga, pikiran dan biaya.
Marketing atau penjualan
Tanpa adanya penjualan, bisnis tidak dapat dikatakan
berjalan. Dalam sebuah bisnis haruslah terjadi transaksi yang saling
menguntungkan. Dimana pembeli merasa dipuaskan dengan produk yang dijual. Ada
banyak sekali cara penjualan. Yang paling sering dijumpai adalah penjualan
berbentuk lapak atau warung, dimana pembeli berdatangan ke tempat penjual.
Penjual mempersiapkan segala sesuatunya di tempat dia berjualan. Cara ini
paling konvensional dan paling umum dilakukan.
Cara konvensional tersebut bukanlah satu-satunya
marketing atau penjualan. Untuk itu, sebenarnya banyak cara agar barang dan
jasa dapat sampai kepada konsumen. Cara lain adalah dengan sales marketing.
Dimana penjual datang ke tempat pembeli untuk mempresentasikan produknya. Atau
bisa juga dengan cara pengiklanan, baik melalui media cetak atau media
elektronik. Dalam setiap metode yang digunakan(baik konvensional, sales, iklan)
memiliki cara-cara tersendiri dalam pelaksanaannya.
Yang paling
baik adalah membuat relasi atau akses penjualan. Akes penjualan diartikan
sebagai semua peluang bagi seorang marketir untuk menghasilkan transaksi. Hal
ini dapat berupa teman sesama marketir, pelanggan, tempat penjualan, dan
informasi-informasi berharga lainnya tentang kebutuhan konsumen. Secara
bertahap akes penjualan akan naik dengan metode yang tepat pula.
Dalam marketing, kecakapan hidup dalam berkomunikasi
sangat diperlukan. Seorang marketer(istilah untuk pelaksana marketing) harus
dapat membaca suasana para konsumen, seperti apa yang dibutuhkan konsumen,
membangun kepercayaan atau bahkan membangun kebutuhan itu sendiri. Hal yang
paling sering dilakukan adalah yang ketiga. Membangun kebutuhan konsumen.
Cara membangun kebutuhan konsumen ada bab tersendiri dalam membahasnya. Dan
saya rasa, saya belum terlalu mengerti detailnya. Perlu banyak pengalaman dan
guru dalam memahami marketing jenis ini.